Cari Blog Ini

Rabu, 16 April 2025

Makalah Algoritma Djikstra

 BAB III

DESAIN PERANCANGAN

 

3.1 Algoritma Dijkstra

     Sebelum menggunakan Algoritma dijkstra untuk menentukan rute terpendek kita membutuhkan beberapa data seperti lokasi awal, lokasi akhir, lokasi yang dapat dilewati, dan jarak antar lokasi. Setelah semua data itu terkumpul maka algoritma Dijkstra dapat dilakukan. disini penulis akan menggunakan algoritma Dijkstra untuk melakukan pencarian rute perjalanan terpendek untuk menuju sentra grosir cikarang.

 

Berikut merupakan tahapan dalam penggunaan algoritma Dijkstra :

1.      Tentukan titik awal, dimana titik tersebut akan menjadi node pertama pada sistem.

2.      Tentukan bobot (jarak) dari setiap node ke node lainnya, kemudian set nilai 0 pada node pertama dan nilai tak terhingga pada node lainnya (belum terisi). Dengan melakukan itu jika programnya dijalankan maka algoritma Dijkstra akan mencari bobot terkecil dari satu node ke node selanjutnya satu per satu.

3.      Setting semua node yang belum dilalui sebagai “Belum dilewati” dan setting node awal sebagai “node keberangkatan”.

4.      Pada node keberangkatan, perhitungkan node tetangga  yang belum dilalui dan perhitungkan juga jarak dari awal keberangaktan. Jika jaraknya lebih kecil dari jarak sebelumnya (yang telah diperhitungkan sebelumnya) hapus data yang lama simpan ulang data jarak sebelumnya dengan data jarak yang lebih pendek.

5.      Setelah selesai mempertimbangkan setiap jarak terhadap node tetangga, tandai node yang telah dilewati sebagai “Node dilewati”. Node dilewati tidak akan pernah dicek kembali, jarak yang disimpan adalah jarak terakhir dan yang paling minimal bobotnya.

6.      Set “Node belum dilewati”dengan jarak terkecil (dari node keberangkatan) sebagai “Node Keberangkatan” selanjutnya dan lanjutkan dengan kembali ke step 4.


3.2 Graf Algoritma Dijkstra

Berikut merupakan beberapa rute yang dapat ditempuh untuk menuju sentra grosir cikarang. Dengan menggunakan bantuan Google Maps dapat diketahui jarak tiap node yang telah dipilih,yang kemudian dapat dibuat garis dan diberi nilai sebagai jarak untuk menghubungkan setiap node tersebut, Setelah dihubungkan maka akan terbentuk sebuah graf seperti pada gambar dibawah :

Gambar 1. Tampilan rute pada Google map

Untuk mempermudah pembacaan peta kami membuatkan graf yang telah disesuaikan dengan posisi dan jarak tiap node pada Google map, seperti yang dapat dilihat pada graf dibawah kami membedakan warna pada node H yang merupakan titik akhir untuk mempermudah dalam pembacaan graf.

 

Gambar 2. Graf Algoritma Dijkstra

 

Berikut merupakan keterangan tiap nodenya :

Tabel 1. Keterangan tiap node

Node

Keterangan

A

Sumberurip

B

Sumbersari

C

Karanghaur

D

Rengasdengklok

E

Karangpatri

F

Karangsari

G

Tanjungpura

H

Sentra Grosir Cikarang

I

Sukadarma

 

Berikut adalah jarak antar lokasi (node) dalam satuan Kilometer:

Tabel 2. Jarak Antar Lokasi

Lokasi - lokasi lain

Jarak (km)

Sumberurip (A) – Sumbersari (B)

3,6

Sumbersari (B) – Karanghaur (C)

1

Sumbersari (B) – Rengasdengklok (D)

3,7

Karanghaur (C) – Karangpatri (E)

5,8

Karanghaur (C) – Tanjungpura (G)

14

Rengasdengklok (D) – Tanjungpura (G)

13,4

Karangpatri (E)  - Sukadarma (I)

5

Karangpatri (E)  - Karangsari (F)

10,9

Karangsari (F) - Tanjungpura (G)

5,7

Karangsari (F) - Sentra Grosir Cikarang (H)

8,2

Sentra Grosir Cikarang (H) - Sukadarma (I)

11


 

BABIV

IMPLEMENTASI

4.1 Program

     Setelah semua data itu berhasil dikumpulkan dan programnya telah dibuat, disini kami akan melakukan percobaan untuk mengetest algoritma dijkstra:

 

Pada percobaan ini kami  menggunakan node A (Sumberurip) sebagai titik awal dan node H (Sentra Grosir Cikarang) sebagai titik akhir. Lalu mencari rute perjalanan terpendek dengan menggunakan metode djikstra. Untuk programnya sendiri dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

 

Gambar 3. Screenshot Program

 

Gambar 4. Screenshot Program 2

 

Gambar 5. Screenshot Program 3

 

4.2 Hasil

Dari hasil program di atas didapat rute perjalanan terpendek dari titik awal titik A (Sumberurip) ke titik akhir titik H (Sentra Grosir Cikarang) yaitu :

‘A’ (Sumberurip) -> ‘B’ (Sumbersari) -> ‘C’ (Karanghaur) -> ‘E’ (Karangpatri) -> ‘I’ (Sukadarma) -> ‘H’ (Sentra Grosir Cikarang) dengan panjang rutenya adalah 26,4 KM

 

Gambar 6. Screenshot Hasil Program

BABV

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengujian program sebelumnya dapat disumpulkan bahwa rute terpendek untuk mencapai Sentra grosir cikarang dari sumberurip adalah dengan melalui ‘B’ (Sumbersari) -> ‘C’ (Karanghaur) -> ‘E’ (Karangpatri) -> ‘I’ (Sukadarma) dengan panjang rutenya adalah 26,4 KM.

Dengan begini perhitungan jalur terpendek menggunakan Algoritma Dijktra dari Sumberurip menuju Sentra grosir cikarang dinyatakan berhasil karena mendapatkan hasil yang akurat.

 

5.2 Saran

Disarankan dalam pembuatan program menggunakan antarmuka yang lebih mudah untuk ditambahkan perkiraan waktu tempuh agar pengguna program dapat dengan mudah memperkirakan waktu tempuh jika melalui jalur tercepat tentu saja untuk


0 comments:

Posting Komentar