Cari Blog Ini

Kamis, 30 Oktober 2025

Keamanan CCTV




1.inurl: CgiStart?page= 

2.inurl:/view.shtml* intitle: Live View /   AXIS

3.inurl:view/view.shtml

4.inurl:ViewerFrame?Mode=

5.inurl:ViewerFrame?Mode=Refresh

6.inurl:axis-cgi/jpg

itu adalah kumpulan “Google dork”/pola pencarian yang dipakai untuk menemukan kamera CCTV / interface video yang terekspos di web.

Karena topik ini sensitif, aku jelaskan apa maksud daftar itu, kenapa berbahaya, dan — yang paling penting — cara defensif untuk pemilik perangkat supaya tidak terekspos. Aku tidak akan memberi instruksi yang memudahkan orang lain menyalahgunakan daftar tersebut.


 Apa maksud list itu?

Baris-baris yang kamu tunjukkan adalah pola pencarian yang mencari parameter/URL tertentu yang biasa dipakai oleh antarmuka web kamera (live view, viewer frame, axis-cgi/jpg, dsb.). Orang yang tahu pola ini bisa menemukan kamera yang:

  • dibiarkan terbuka ke publik (tanpa autentikasi), atau

  • masih memakai credentials/setting default, atau

  • memiliki directory listing / interface web yang dapat diakses dari internet.

Intinya: daftar tersebut dipakai untuk menemukan CCTV yang tidak dikonfigurasi dengan benar.


Peringatan hukum & etika

  • Mencari, mengakses, merekam, atau menyebarkan feed CCTV orang lain tanpa izin adalah ilegal dan melanggar privasi.

  • Menggunakan dork untuk menemukan perangkat lain tanpa otorisasi dapat berujung pada tuntutan pidana/perdata.

  • Penjelasan di sini hanya untuk tujuan edukasi defensif — agar pemilik perangkat tahu risiko dan cara memperbaikinya.


🔐 Jika kamu pemilik kamera / admin — lakukan ini sekarang (checklist pengamanan)

Berikut langkah konkrit dan aman untuk mencegah kamera CCTV terekspos ke internet:

  1. Ubah username & password default

    • Ganti password dengan password kuat (panjang ≥12, kombinasi huruf besar/kecil, angka, simbol).

    • Jangan gunakan kata-kata umum atau nomor seri perangkat sebagai password.

  2. Perbarui firmware perangkat

    • Selalu gunakan firmware versi terbaru resmi dari vendor. Banyak exploit menargetkan firmware lama.

  3. Matikan akses web dari WAN/Internet

    • Jangan forward port kamera ke internet jika tidak dibutuhkan. Remote access sebaiknya lewat VPN atau portal cloud resmi vendor.

  4. Gunakan VPN untuk akses jarak jauh

    • Jika perlu melihat kamera dari luar jaringan, sambungkan terlebih dahulu ke jaringan rumah lewat VPN, lalu akses interface kamera lewat LAN.

  5. Segmentasi jaringan

    • Letakkan kamera di VLAN terpisah / jaringan tamu agar mereka tidak punya akses ke perangkat lain di jaringan utama.

  6. Nonaktifkan UPnP / otomatis port forwarding

    • UPnP dapat membuka port otomatis ke internet — matikan pada router jika tidak diperlukan.

  7. Batasi akses admin berdasarkan IP

    • Jika possible, konfigurasi agar admin interface hanya dapat diakses dari IP tertentu / jaringan internal.

  8. Gunakan koneksi terenkripsi (HTTPS)

    • Aktifkan HTTPS untuk panel web kamera agar kredensial tidak dikirim dalam teks polos.

  9. Matikan layanan yang tidak perlu

    • Nonaktifkan protokol yang tidak digunakan (mis. Telnet, FTP, atau HTTP jika hanya RTSP diperlukan).

  10. Ganti port default & gunakan otentikasi dua-faktor

    • Mengganti port admin tidak menggantikan keamanan, tapi menambah lapis kecil. Aktifkan 2FA jika tersedia.

  11. Monitor log & notifikasi

    • Aktifkan logging dan pantau percobaan login gagal atau akses luar biasa.

  12. Batasi retensi file sensitif

    • Hapus atau enkripsi backup konfigurasi yang mengandung password.

  13. Gunakan vendor cloud resmi jika ingin akses remote

    • Layanan cloud yang disediakan vendor biasanya membawa mekanisme otentikasi dan proteksi tambahan — gunakan opsi resmi daripada membuka port sendiri.


Jika kamu menemukan feed yang terekspos (etika penanganan)

  • Jangan mengakses atau menyimpan videonya.

  • Jika itu milikmu: perbaiki pengaturan segera (langkah di atas).

  • Jika bukan milikmu: laporkan ke pemilik (jika diketahui), provider hosting, atau CERT setempat. Jangan sebarkan atau mengeksploitasi.


Sumber daya & alat aman untuk audit (hanya untuk aset milik sendiri)

  • Gunakan scanner/monitoring yang sah dan hanya jalankan pada jaringan yang kamu miliki (contoh: alat manajemen jaringan, vulnerability scanner yang dikelola).

  • Pertimbangkan audit oleh penyedia keamanan profesional atau pentester berlisensi bila jaringan/instalasi penting.

0 comments:

Posting Komentar